Cerdas
Menjawab Saat Wawancara
Hati-hati
jika Anda terlalu banyak bicara saat sesi wawancara kerja berlangsung.
Salah-salah, Anda akan dicap sebagai si cerewet yang kurang percaya diri.
Bahkan, lebih daripada itu, Anda akan kehilangan kesempatan untuk mengikuti
proses seleksi selanjutnya. Joan S. Lublin, kolumnis The Wall Street Journal Online, menuliskan
dalam kolomnya, bahwa banyak pencari kerja yang gugup saat wawancara, dan
memberikan jawaban yang kurang relevan dengan apa yang ditanyakan.
Selanjutnya,
masih menurut Joan, jika terlalu melontarkan pernyataan yang tak perlu dan
kurang fokus, maka secara tak langsung Anda telah memberikan impresi yang
buruk. Akibatnya, pihak yang mewawancarai akan kehilangan perhatian kepada
Anda, dan Anda pun akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan posisi
tersebut.
Nah,
jangan putus asa. Agar tak salah melangkah, sebaiknya Anda simak empat tips
berikut ini yang akan memberikan petunjuk tentang bagaimana menjawab secara
profesional saat wawancara berlangsung.
Jawablah
dengan Singkat
Ketika Anda diminta untuk menceritakan tentang diri Anda, pekerjaan Anda, dan prestasi kerja yang telah Anda capai selama ini, maka jawablah secara singkat dan padat. Usahakan agar tak lebih dari dua menit untuk setiap hal yang ditanyakan.
Ketika Anda diminta untuk menceritakan tentang diri Anda, pekerjaan Anda, dan prestasi kerja yang telah Anda capai selama ini, maka jawablah secara singkat dan padat. Usahakan agar tak lebih dari dua menit untuk setiap hal yang ditanyakan.
Pahami
Setiap Pertanyaan
Apa yang akan Anda jawab seandainya diminta untuk menjelaskan perjalanan karir Anda? Jika Anda menanyakan kembali, “Dari mana saya memulainya”, saat pertama kali bekerja atau dimulai dari pekerjaan saya saat ini? Jika Anda balik bertanya seperti itu, menurut Peter D. Crist, konsultan Sumber Daya Manusia, dari Crist Associates, Amerika Serikat, berarti Anda adalah tipe orang yang secara mental telah menyiapkan jawaban tersebut dengan baik.
Apa yang akan Anda jawab seandainya diminta untuk menjelaskan perjalanan karir Anda? Jika Anda menanyakan kembali, “Dari mana saya memulainya”, saat pertama kali bekerja atau dimulai dari pekerjaan saya saat ini? Jika Anda balik bertanya seperti itu, menurut Peter D. Crist, konsultan Sumber Daya Manusia, dari Crist Associates, Amerika Serikat, berarti Anda adalah tipe orang yang secara mental telah menyiapkan jawaban tersebut dengan baik.
Ketika
Anda menjawab setiap pertanyaan, berikanlah jeda beberapa detik agar terlihat
tidak terburu. Berpikirlah dahulu, sebelum memberikan jawaban berikutnya agar
Anda terlihat lebih matang. Dan, sebelum melanjutkan jawaban Anda, bertanya
terlebih dahulu kepada si pewawancara, apakah Anda boleh melanjutkan
pembicaraan.
Perhatikan
Bahasa Tubuh
Jangan lupa untuk terus memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara, selama proses wawancara berlangsung. Hal tersebut memberikan banyak masukan berharga untuk Anda, tentang respons yang telah Anda berikan, atau bagaimana jawaban Anda disikapi. Melalalui bahasa tubuh, Anda dapat memperbaiki kualitas jawaban yang Anda berikan. Tentu saja setelah melihat respons non verbal yang terlihat.
Jangan lupa untuk terus memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara, selama proses wawancara berlangsung. Hal tersebut memberikan banyak masukan berharga untuk Anda, tentang respons yang telah Anda berikan, atau bagaimana jawaban Anda disikapi. Melalalui bahasa tubuh, Anda dapat memperbaiki kualitas jawaban yang Anda berikan. Tentu saja setelah melihat respons non verbal yang terlihat.
Belajar
dari Pengalaman
Melalui berbagai sesi wawancara kerja yang telah diikuti, Anda tentunya telah belajar banyak hal. Hargai waktu Anda dengan memberikan jawaban yang ringkas, padat, serta cerdas untuk menjelaskan kualifikasi Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih mengenal kekuatan dan kelemahan diri Anda, dan siap untuk menyongsong tawaran kerja yang datang
Melalui berbagai sesi wawancara kerja yang telah diikuti, Anda tentunya telah belajar banyak hal. Hargai waktu Anda dengan memberikan jawaban yang ringkas, padat, serta cerdas untuk menjelaskan kualifikasi Anda. Dengan demikian, Anda akan lebih mengenal kekuatan dan kelemahan diri Anda, dan siap untuk menyongsong tawaran kerja yang datang